Pemilihan Umum Serentak, Pemilih Muda dan Fikih Good Governance

Kontestasi dan Dinamika Pemilihan Umum dalam Negara Demokratis

Authors

  • Muhammad Solikhudin Institut Agama Islam Negeri Kediri, Indonesia
  • A. Fauzi Aziz Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang, Indonesia
  • Muhammad Jazil Rifqi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
  • Moh. Faizur Rohman Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52431/minhaj.v5i2.2506

Keywords:

Pemilu Serentak, Pemilih Muda, Fikih Good Governance

Abstract

Pemilu serentak merupakan gabungan antara pemilu legislatif dan pemilu Presiden yang dilaksanakan secara serentak, hal ini merupakan tindak lanjut dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013. Dalam kenyataannya, pemilih pada Pemilu 2024  berasal dari Generasi Z dan Milenial, sekitar 55%. Untuk itu, generasi muda penting tidak hanya mengenali, menganalisis, memeriksa visi dan misi serta program yang ditawarkan peserta pemilu, termasuk partai politik, caleg, calon presiden dan wakil presiden, namun juga ikut membantu Komisi Pemilihan Umum dalam proses pelaksanaan Pemilu 2024. Pemilih muda dalam pemilu diharapkan menjadi pemilih yang cerdas, hal ini memiliki korelasi dengan fikih good governance. Fikih good governance merupakan bagian dari fiqh siyāsah, karena semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah bersumber dari hasil pemikiran manusia untuk merealisasikan kesejahteraan rakyat, penegakan hukum dan agar dijauhkan dari kerusakan. Cara pandang pemilih muda dalam memilih pemimpin yang jujur, anti korupsi dan memperjuangkan negara utama atau bahagia seperti disampaikan oleh Abū Naṣr al-Farābi. Negara utama merupakan negara yang pelembagaannya membutuhkan kerjasama dari semua warganya dan kepemimpinan yang kuat dari seorang penguasa berbudi luhur yang pengetahuannya telah membimbingnya dan penduduknya tolong menolong untuk memperoleh kebahagiaan yang diibaratkan seperti badan yang sehat. Negara utama tersusun dari bagian-bagian yang berbeda yang saling memenuhi. Adapun kontestasi dan dinamika pemilu 2024 dapat dipahami adanya persaingan dan perebutan suara, baik dari calon Presiden maupun legislatif. Kontestasi ini harus dilakukan dengan sportif. Dalam hal dinamika, ada pembaruan pemilu yang dulu secara terpisah sekarang secara langsung dan serentak. Adanya kebaruan ini merupakan keniscayaan dalam negara demokratis.

Simultaneous elections is a combination of legislative and presidential election held simultaneously, This is a follow-up to the Constitutional Court Decision Number 14/PUU-XI/2013. In reality, voters in the 2024 Election come from Generation Z and Millennials, around 55%. For this reason, it is important for the younger generation not only to recognize, analyze, examine the vision and mission and programs offered by election participants, including political parties, legislative candidates, presidential and vice presidential candidates, but also to help the General Election Commission in the process of implementing the 2024 elections. Young voters in elections are expected to be intelligent voters, this has a correlation with good governance fiqh. Good governance fiqh is part of siyāsah fiqh, because all policies taken by the government originate from the results of human thought to realize people's welfare, enforce the law and prevent damage. The perspective of young voters in choosing leaders who are honest, anti-corruption and strive for a premier or happy country as conveyed by Abū Naṣr al-Farābi. The main country is a country whose institution requires the cooperation of all its citizens and the strong leadership of a virtuous ruler whose knowledge has guided him and his people to help them achieve happiness which is likened to a healthy body. The main state is composed of different parts that fulfill each other. As for the contestation and dynamics of the 2024 election, it can be understood that there will be competition and competition for votes, both from presidential and legislative candidates. This contest must be carried out with sportsmanship. In terms of dynamics, there is a renewal of elections which used to be separate now directly and simultaneously. This newness is a necessity in a democratic country.

Downloads

Download data is not yet available.

References

‘Abd al-Mun’im Aḥmad, Fuad. Shaikh al-Islām Ibn Taimiyah wa al-Wilāyah al-kubrā fī al-Islām Riyāḍ: Dār al-Waṭan, 1417 H.

‘Abd al-Qādir al-Mubārak, Muḥammad bin. Ara’ Ibn Taimiyah fī al-Daulah wa Madai Tadakhulihā fī al-Majāl al-Iqtiṣādī Beirut: Dār al-Fikr, 1967

Abū Ḥasan al-Māwardī, Imām. al-Ahkām al-Sulṭāniyyah Beirut: Dar al-Fikr, 1990

________________________. al-Ahkām al-Sulṭāniyyah, The Law of Islamic Governance London: Ta-Ha Publishers Ltd., 1996

Adam Stott, David. “Indonesia’s 2019 Election: Democracy Consolidated?”, The Asia Pacific Journal, Vol. 17, No.5 Maret, 2019

Ashofa, Burhan. Metode Penelitian Hukum Jakarta: Rineka Cipta, 1998

Asshiddiqie, Jimly. “Pemilihan Umum Serentak dan Penguatan Sistem Pemerintahan”, dalam http://www.jimly.com/makalah/namafile/173/PEMILIHAN_UMUM_SERENTAK.pdf#page=11&zoom=auto,0,828 diakses pada tanggal 7 Februari 2017.

Barrie Axford, Axford,. and Ben Rosamond, Politics: An Introduction London and New York: Routledge, 1997

Edi Subiyanto, Achmad. “Pemilihan Umum Serentak yang Berintegritas sebagai Pembaruan Demokrasi di Indonesia, Jurnal Konstitusi, Volume 17, Nomor 2, Juni 2020

Evans, Kevin. Guide to The 2019 Indonesia Elections Victoria-Australia: The Australia-Indonesia Centre and Australia Indonesia Business Council, 2019

Fernandes, Arya. dkk, Pemilih Muda Dalam Pemilihan Umum 2024: Dinamis, Adaptif dan Responsif Jakarta: Centre of Strategic and International Studies, 2023

Fitriciada Azhari, Aidul. UUD 1945 Sebagai Revolutiegrondwe Yogjakarta: Jalasutra, 2011

Hāmid al-Ghazālī, Abū. Ihyā’ Ulūm al-Dīn Surabaya: al-Hidayah, tt

Hermawan, Dedy. and Robi Cahyadi Kurniawan, Distributive Politics and Manipulative Policy in Local Election”, Indonesia Political Science Review, Vo. 4, No. 2 July, 2019

Kansil, Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Di Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1986

Kopecká, Pavlína. “The Perfect City by al- Farābī and Ibn Bājja”, Paideia: Philosophical E-Journal of Charles University, Vol.3 No.2, Desember, 2015

Mahfud MD, Moh. Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010

Malhim, ‘Ali Bū. Ara’ Ahl al-Madīnah al-Fāḍilah wa Muḍādātuhā li Abī Naṣr al-Farābī Beirut: Dār wa Maktabah al-Hilāl, 1995

Mellaz, August. “55% Pemilih Didominasi Generasi Muda, Bantu KPU Dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024”, dalam https://www.kpu.go.id/berita/baca/55-pemilih-didominasi-generasi-muda-bantu-kpu-dalam-penyelenggaraan-pemilu-2024 diakses tanggal 17 Januari 2024.

____________. “Efektivitas Pemerintahan dan Pelembagaan Sistem Kepartaian Melalui Pelaksanaan Keserentakan Pemilu Nasional” diakses pada tanggal 7 Februari 2017.

Muḥammad Ibn Khaldūn, Abd al-Raḥmān bin. Muqaddimah Ibn Khaldūn Beirut-Damashq: Dār Ya’qūb, 2004

Nasir, Muhammad. Metode Penelitian Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985

Nur Hidayat Sardini, Restorasi Penyelenggaraan Pemilu Di Indonesia Yogyakarta: Fajar Media Press, 2011

Nur Wijayanti, Septi. dkk, Design of Simultaneous National Election in Legal and Political Perspective Paper: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2019

Panjaitan, Maringan. “Pespektif Pemilu Yang efisien Dan Efektif” dalam http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=124879&idc=37diakses pada tanggal 7 Februari 2017.

Rosenthal, Franz. The Muqaddimah Abd al-Raḥmān bin Muḥammad Ibn Khaldūn London: Routledge & Kegan, 1978

Sandra Hamid, Election in Indonesia Jakarta: The Asia Foundation, 2014

Ṣāliḥ al-‘Uthimain, Shaikh Muḥammad bin. Sharḥ Kitāb al-Siyāsah al-Shar’iah li Shaikh al-Islām Ibn Taimiyah Beirut: Dār Ibn Ḥazm, 2004

Santoso, Bibit. and Maman A Djauhari, “Indonesian 2019 General Election: Who Will be The Future Leader”, Global Media Journal, Vo. 17, No. 32 Januari 2019

Sjadzali, Munawir. Islam Dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah Dan Pemikiran Jakarta: UI Press, 1993

______________. Islam and Govermental System: Teachings, History, and Reflection Jakarta: Indonesia-Netherlands Cooperation in Islamic Studies, 1991

Satori, Djam’an. dan Aan Komariyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Alfabeta, 2009

Solikhudin, Muhammad. Good Governance: Mengurai Penyelenggaraan Negara yang Bersih dengan Pendekatan Maqasid al-Shari’ah Yogyakarta: Bintang Semesta Media, 2022

___________________, Penerapan Good Governance di Indonesia dalam Tinjauan Hukum Islam Kontemporer”, al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam, Vol.7, No.1, April, 2017

___________________, “The Formulation of Good Governance Fiqh for Indonesia as a Welfare State”, al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Hukum, Vol.20, No.2, Desember, 2022

___________________, Pemilihan Umum Kongruen dalam Perspektif ‘Urf Purwokerto: Bebook Publisher, 2018

Taimiyah, Ibnu. al-Siyāsah al-Shar’iah fī Iṣlāh al-Ra’yi wa al-Ra’yah Beirut: Dār Ilm al-fawāid, tt

Xaverius Wartoyo, Franciscus. “The Consept and its Implementation of Indonesian Legislative Elections Based on The Pancasila Democracy Perspective”, Yustisia, Vo. 8, No.1 Januari, 2019

Yew-Foong, Hui. dkk, “Preview of The 2019 Indonesian Elections”, Perspective, Vol.01, No.24 April, 2019

Downloads

Published

2024-07-01

How to Cite

Solikhudin, M., Aziz, A. F., Rifqi, M. J., & Rohman, M. F. (2024). Pemilihan Umum Serentak, Pemilih Muda dan Fikih Good Governance: Kontestasi dan Dinamika Pemilihan Umum dalam Negara Demokratis. Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah, 5(2), 176–198. https://doi.org/10.52431/minhaj.v5i2.2506

Issue

Section

Articles