Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj <div>ISSN (Cetak): 2745-4282</div> <div>ISSN (Online): 2745-5246</div> <div>Is published on cooperation faculty of sharia and Islamic economics and Journal Publishing Agencies (Lembaga Penerbitan dan Jurnal Ilmiah or LPJI) of Islamic Institute of Bani Fattah Jombang.</div> <div>This journal specializes in sharia studies covering law, economics and other sharia thought</div> <div>This journal is published twice a year in January and july.</div> <div><strong>Publisher Address:</strong> KH. A. Wahab Hasbulloh Street Gg. II No. 120 A Tambakberas Jombang Jawa Timur, Phone. (0321) 855530, Fax. (0321)855530, Email: <a href="mailto:minhaj@iaibafa.co.id" target="_blank" rel="noopener">minhaj@iaibafa.ac.id</a></div> en-US <p><strong>Pemberitahuan Hak Cipta</strong></p> <ol> <li>Seluruh materi yang terdapat dalam situs ini dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi situs web ini untuk keperluan komersil tanpa persetujuan dewan penyunting jurnal ini.</li> <li>Apabila anda menemukan satu atau beberapa artikel yang terdapat dalam&nbsp;<strong>Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah&nbsp;</strong>yang melanggar atau berpotensi melanggar hak cipta yang anda miliki, silahkan laporkan kepada kami, melalui email pada&nbsp;<u>CONTACT.</u></li> <li>Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi&nbsp;<em>Creative Commons Attribution-ShareAlike</em>&nbsp;(CC BY-SA).</li> </ol> <p>Semua Informasi yang terdapat di&nbsp;<strong>Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah&nbsp;</strong>bersifat akademik.&nbsp;<strong>Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah&nbsp;</strong>tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi karana penyalah gunaan informasi dari situs ini.</p> minhaj@iaibafa.ac.id (Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah) mochnurcholis@iaibafa.ac.id (Moch. Nurcholis) Sat, 04 Jan 2025 14:59:18 +0700 OJS 3.2.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Efektifitas Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf ditinjau dari Nilai Produktivitas https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_jan25_01 <p>Penelitian ini beertujuan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf ditinjau dari nilai produktifitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian Penggunaan tanah wakaf yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, dari jumlah tanah wakaf yang ada berjumlah 433 digunakan dengan rincian: tempat ibadah sebanyak 144 tanah wakaf, makam/kuburan sebanyak 42 tanah wakaf, lembaga pendidikan sebanyak 7 tanah wakaf, dan sosial lainnya sebanyak 240 tanah wakaf. Pengelolaan pengembangan wakaf di Tanjung Jabung Timur masih sangat sederhana, sebagaian besar tidak ada pengembangan pengelolahan secara produktif ekonomis, jika tanah wakaf digunakan untuk pembangunan masjid hanya digunakan untuk pembangunan masjid saja walaupun tanah sisa dari lokasi pembangunan masjid sangat luas tidak dikelola secara produktif, dibiarkan saja semak belukar tanpa manfaat, yang selayaknya tanah wakaf tersebut dapat dikelola secara produktif. Implementasi regulasi wakaf di Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum efektif, karena masih terjadi ketidaksesuaian antara das sollen dan das sein, regulasi wakaf yang terdiri dari Undang-Undang Nomor 41 Tahun 3004 tentang wakaf, dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2018 tentang perubahan atas perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 belum dilaksanakan secara efektif.</p> Alimudin Alimudin, Ahmad Husein Ritonga, Hermanto Harun Copyright (c) 2025 Alimudin Alimudin, Ahmad Husein Ritonga, Hermanto Harun http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_jan25_01 Sat, 04 Jan 2025 00:00:00 +0700 Sheikh Athiyah Saqr's Ijtihad Method on the Obligation of Husband to Fulfill Wife's Wishes When Craving https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_jan25_02 <p>Support in a marital relationship is an obligation for a husband towards his wife and children. Fulfilling the wife's wishes when she has cravings is categorized as a husband's maintenance according to Sheikh Athiyah Saqr, which is also legally obligatory. However, seeing the phenomenon of excessive coveting from wives that often occurs nowadays, it is necessary to classify wives' desires, which the husband must fulfill by law. This research aims to analyze Sheikh Athiyah Saqr's method of ijtihad in his fatwa on the obligation for husbands to fulfill their wives' desires when they desire them and to relate the relevance to current phenomena. This research uses the library research method. The data collection technique used is library research. The data analysis technique used in this research is the descriptive method. The result of this research is that Sheikh Athiyar Saqr in determining this fatwa used the qiyas and maslahah murlah methods. According to Sheikh Athiyah Saqr, the obligation of a husband to fulfill his wife's wishes when she desires is translated into the obligation of the husband to provide his wife with daily living. Apart from that, fulfilling the wife's wishes by the husband is considered to bring benefits to the wife and the fetus. However, it is necessary to limit the wife's wishes which must be fulfilled by the husband, namely wishes that do not violate the Shari'a, do not bring harm, and are still within the limits of the husband's capabilities.</p> Nur Aini, Zainal Azwar Copyright (c) 2025 Nur Aini, Zainal Azwar http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_jan25_02 Sat, 04 Jan 2025 00:00:00 +0700 Keadilan dalam Konteks Nusyuz Menurut Kompilasi Hukum Islam https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_jan25_03 <p>Pernikahan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang perempuan dan laki-laki dengan tujuan membentuk keluarga yang penuh kedamaian, cinta, dan kasih sayang (saakinah, mawaddah, warahmah). Dalam pernikahan, terdapat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh suami istri. Jika salah satu dari mereka melanggar kewajiban, sehingga salah satu merasa tidak dihargai atau tidak diperhatikan, dalam Islam hal ini disebut dengan nusyuz. Konsep nusyuz ini didasarkan pada Al-Qur'an, khususnya dalam Q.S. An-Nisa ayat 34, 128-130. Pengertian nusyuz dalam Al-Qur'an kemudian ditafsirkan dan dikembangkan lebih lanjut dalam konteks hukum Islam, terutama dari sudut pandang keadilan. Penelitian tentang nusyuz ini bertujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan hukum Islam. Ada dua saran yang diusulkan: Pertama, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai nusyuz, seperti memahami perbedaan langkah-langkah penyelesaian dan konsekuensi antara nusyuz suami dan nusyuz istri, yang sekilas terlihat lebih menguntungkan suami. Kedua, karena persoalan nusyuz suami tidak diatur dalam Kompilasi Hukum Islam, maka aturan tersebut perlu diperbaiki dengan memperhatikan kepentingan dan hak perempuan dalam persoalan nusyuz. Selain itu, konsep nusyuz perlu disesuaikan dengan konteks kehidupan modern, di mana peran dan kontribusi masing-masing pasangan dalam keluarga telah berkembang. Hal ini bertujuan agar hukum Islam tetap relevan dan mampu menegakkan keadilan bagi kedua belah pihak, baik suami maupun istri, dalam kehidupan rumah tangga yang harmonis.</p> Yudi Arianto, Rinwanto Rinwanto Copyright (c) 2025 Yudi Arianto, Rinwanto Rinwanto http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_jan25_03 Sat, 04 Jan 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Customer Intimacy, Kualitas Produk & Layanan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah Indonesia https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_januari25_04 <p>This study aims to determine the effect of Customer Intimacy, Product Quality and Service on Customer Loyalty at Bank Syariah Indonesia in the South Tangerang area. This research uses descriptive quantitative method. The population of this research is the customers of Bank Syariah Indonesia who live in South Tangerang. The sample technique used is simple random sampling of 100 people. Data collection techniques using questionnaires were analyzed using simple linear regression, multiple, T test, F test, and the coefficient of determination. The results of this study indicate that: (1) There is no positive and significant effect of the customer intimacy variable on customer loyalty at Bank Syariah Indonesia in the South Tangerang area; (2) There is no positive and significant influence of product quality variables on customer loyalty of Bank Syariah Indonesia in the South Tangerang area; (3) There is a positive and significant influence of service quality variables on customer loyalty of Bank Syariah Indonesia in the South Tangerang area; (4) There is a positive and significant influence of customer intimacy, product quality, service quality on customer loyalty of Bank Syariah Indonesia in the South Tangerang area.</p> M. Rizki Hanif Hulu, Irsad Lubis Copyright (c) 2025 M. Rizki Hanif Hulu, Irsad Lubis http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_januari25_04 Sat, 04 Jan 2025 00:00:00 +0700 Inovasi Teknologi dan Prinsip Keadilan Dalam Bisnis Syariah https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_januari25_5 <p>Dalam Islam, etika bisnis didefinisikan sebagai serangkaian tindakan bisnis yang etis yang diatur oleh nilai-nilai syariah yang menekankan hal-hal yang haram dan halal. Data penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber, termasuk buku, jurnal ilmiah, dan artikel terbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang fokus pada studi literatur. Prinsip keadilan adalah pilar utama ekonomi syariah dalam upaya mewujudkan keseimbangan, transparansi, dan keinginan dalam operasi ekonomi. Fintech syariah adalah jenis teknologi keuangan yang menggabungkan prinsip-prinsip keuangan Islam dan teknologi keuangan dengan tujuan menyediakan layanan keuangan yang sesuai dengan syariah. Penggunaan teknologi dalam bisnis berbasis syariah, yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam yang menekankan pada keadilan, transparansi, dan tanggung jawab sosial, telah menjadi bagian penting dari era teknologi saat ini yang dapat meningkatkan keadilan bagi konsumen dan pelaku usaha.</p> Khairani Alawiyah Matondang, Lathifah Aini, Annisa Saajidah Copyright (c) 2025 Khairani Alawiyah Matondang, Lathifah Aini, Annisa Saajidah http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_januari25_5 Thu, 16 Jan 2025 00:00:00 +0700 Menyelisik Arus Gagasan Ekonomi Al-Ghazali tentang Etika dan Moralitas dalam Aktivitas Ekonomi Islam https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_januari25_06 <p>Semasa hidupnya, Imam Al-Ghazali merupakan tokoh filsuf yang memberikan pengaruh signifikan terhadap sejarah umat Islam, terutama dalam pembangunan dan kesejahteraan sosial ekonomi Islam. Berbagai pemikiran ekonomi telah di gagasnya dan sampai sekarang efeknya sangat berdampak dalam kehidupan kita. Adapun bentuk analisis dalam artikel ini adalah studi Pustaka/<em>library research</em> untuk menelusuri lebih mendalam terkait kajian literartur mengenai Biografi al-Ghazali dan&nbsp; gagasan-gagasan ekonominya terutama dalam hal beretika dan bermoralitas di segala aktivitas ekonomi. Al- Ghazali sangat menaruh perhatiannya terhadap bagaimana etika dan moralitas dapat menjadi landasan dalam aktivitas ekonomi Islam. Pemikiran Al-Ghazali memberikan landasan yang kuat dalam memahami hubungan antara etika, moral, dan ekonomi. Al-Ghazali menekankan bahwa niat yang baik, kejujuran, dan keadilan harus menjadi dasar dalam setiap transaksi ekonomi. Baginya, tujuan utama ekonomi bukan hanya keuntungan materi, tetapi juga keberkahan dan ridha Allah. Prinsip-prinsip itu, mencakup keadilan, transparansi, dan larangan terhadap penipuan dalam setiap bentuk muamalah, yang pada gilirannya menciptakan keseimbangan antara kesejahteraan duniawi dan ukhrawi. Di zaman sekarang, kemajuan teknologi dan era globalisasi semakin mempercepat dalam membawa perubahan, khususnya pada pertumbuhan ekonomi. Etika dan moralitas sering kali tersisihkan dalam mengejar keuntungan materi. Dalam bermu’amalah harus didasari pada etika dan moralitas. Konsep ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana sering kali nilai-nilai moral dan etika diuji dalam dunia bisnis yang cenderung menuntut keuntungan yang lebih cepat dan lebih besar tanpa memperhatikan dampak sosial dan lingkungan. Hal ini membuat perlu adanya pengingat mengenai pentingnya nilai-nilai moralitas dalam kehidupan bermu’amalah, terutama dalam konteks ekonomi. Artikel ini mendorong penulis untuk mengetahui gagasan ekonomi yang telah dicetuskan oleh al-Ghazali serta etika dan moralitas yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi Islam.</p> Nurlisa Safitri, Andi Rezky Nur Aziza, Kamiruddin Kamiruddin, Ahmad Abdul Mutalib Copyright (c) 2025 Nurlisa Safitri, Andi Rezky Nur Aziza, Kamiruddin Kamiruddin, Ahmad Abdul Mutalib http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/minhaj/article/view/minhaj_januari25_06 Thu, 09 Jan 2025 00:00:00 +0700