UMMATAN WASATHAN DALAM TAFSIR AL-MISBAH
(Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap Surat Al-Baqarah: 143)
DOI:
https://doi.org/10.52431/ushuly.v1i1.558Keywords:
Komunitas, Ummatan Wasathan, MultikulturalismeAbstract
Abstrak: Banyaknya kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia menjadi keresahan bagi penulis. Suatu kebanggaan tersendiri ketika Indonesia mampu bertahan hingga saat ini di tengah berbagai perbedaan yang dimilikinya, baik ras, agama, adat istiadat dan lain sebagainya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang konflik dalam masyarakat Indonesia sering terjadi. Kajian ini, ingin mencoba menelusuri unsur-unsur yang terkandung dalam Al-Qur'an, bagaimana kita bisa menjadi sosok orang yang berada di tengah, toleransi terhadap berbagai perbedaan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana ayat-ayat Al-Qur'an menggambarkan wasathan ummatan? (2) Bagaimana penjelasan Quraish Shihab tentang Ummatan Wasathan? (3) Apa relevansi konsep Ummatan Wasat dalam masyarakat Indonesia yang multikultural?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif kepustakaan dengan menggunakan kitab tafsir al-Misbah dan berbagai literatur tentang masyarakat ideal. (1) Hasil kajian membuktikan bahwa dalam Al-Qur'an Ummatan Wasathan dijelaskan dalam Q.s.al-Baqah: 143. Para ahli tafsir menjelaskan bahwa Ummatan Wasathan dimaknai sebagai masyarakat menengah, umat pilihan, dan umat terbaik. Sikap tengah tersebut diwujudkan melalui beberapa hal, seperti tengah dalam menyikapi dunia dan akhirat, manusia yang mencerminkan keadilan, dan mampu menjadi panutan bagi orang lain. (2) Menurut M. Quraish Shihab Allah telah menjadikan umat Islam sebagai umat yang terbaik di antara yang lainnya. Orang yang mampu menerapkan sikap adil, toleran dan mampu menyeimbangkan kebutuhan dunia dan akhirat. (3) Multikulturalisme Indonesia selain menjadi keuntungan, juga menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Menjawab tantangan tersebut, M. Quraish Shihab menjelaskan unsur-unsur Ummatan Wasathan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, ketiga unsur tersebut menjalankan urusan dunia dan akhirat secara seimbang. Bersikap toleran di tengah masyarakat multikultural dan berada di tengah agar adil.
Downloads
References
Al-Maraghi, Ahmad Musthafa Tafsir Al-Maraghi penting. Anshori Umar Sitanggal dkk., Semarang: CV Toha Putra
_________. Tafsir Al-Maraghi, jilid 5
Azra, Azyumardi 2007. Identitas dan Krisis Budaya: Membangun Multikuralisme
Howard Fanderspiel, 1996, Kajian Al Qur'an di Indonesia: Dari Mahmud Yunus hingga Quraish Shihab, Terj. Tajul Arifin, Bandung: Mizan
Irhandayaningsih, Ana. 2013, Kajian Filosofis Terhadap Multikuralisme Indonesia, tt. Garuda
Iswahyudi, 2010, Masyarakat Hight Politics, Ponorogo: STAIN Ponorogo Press
Mahbub Junaidi, 2011, Rasionalitas Kalam M. Quraish Shihab Telaah atas Pemikiran Kalam dalam Tafsir Al misbah cet. 1, Kediri: Mahdi Pustaka dan Wubah
Muhammad Nazir, 2000, Metode Penelitian, Jakarta: Rajawali Press
Muhammad Thohuri, Konsep Masyarakat Islam Ideal dalam Al Qur'an, Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Murthada Muntahhari, Masyarakat Dan Sejarah, Bandung: Mizan
Nata, Abuddin. 2005, Tokoh-tokoh Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Press
Nor Elysa Rahmawati, Muhammad Talibi tentang Ummatan Wasathon dalam Al Qur'an, Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga)
Nurdin, Ali. 2006, Quranic Societi: Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal dalam Al Qur'an, Jakarta: Penerbit Erlangga
Sayyid Quthub, 2000, Tafsir fi Zhilalil Qur'an, Penj. As'ad Yasin dkk., Jakarta: Gema Insani
Shihab, M. Quraish. "Tentang Penulis" dalam “Membumikan Al Qur'an Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah menabur Pesan Ilahi, Vol. XV, pada bagian penutup.
_________. 1992, Membumikan Al-Qur'an, Jakarta: Mizan
_________. 2000, Tafsir Al Misbah vol. 1, Pesan Kesan dan Keserasian Al Qur'an, Jakarta: Penerbit Lentera Hati
_________. 2001, Wawasan Al-Qur'an, Tafsir Maudlu'I atas Berbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan
_________. Wawasan Al Qur'an, Yogyakarta: Mizan
_________ 2005, Logika Agama, Jakarta: Lentera Hati.