Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly <div>ISSN (Cetak): 2830-3865</div> <div>ISSN (Online): 2828-9331</div> <div>Jurnal Ushuluddin terbitan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang bekerjasama dengan Lembaga Penerbitan dan Jurnal Ilmiah (LPJI) IAIBAFA. Jurnal Ushuluddin berisi hasil penelitian keushuluddinan (ilmu dasar Islam). Fokus utama Jurnal Ushuluddin meliputi: Kajian Alquran dan Tafsir, Hadis, Akidah, Pemikiran Islam dan Tasawuf.</div> <div>Jurnal Ushuly adalah jurnal akses terbuka, diterbitkan dua kali setahun (April dan Oktober).</div> <div><strong>Alamat Penerbit</strong>: KH. A. Wahab Hasbulloh Street Gg. II No. 120 A Tambakberas Jombang Jawa Timur, Phone. (0321) 855530, Fax. (0321) 855530, Email: <a href="https://mail.google.com/mail/" target="_blank" rel="noopener">jurnalushuly@gmail.com</a></div> en-US Masfarhan91@gmail.com (Ushuly: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin) Masfarhan91@gmail.com (Farhan Masrury) Mon, 06 Jan 2025 00:00:00 +0700 OJS 3.2.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Ayat-Ayat Khusyuk dalam Al-Qur’an https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_januari25_01 <p>Penelitian ini mengkaji konsep khusyuk dalam Islam berdasarkan penafsiran Syaikh Wahbah Zuhayli dalam Tafsir Al-Munir. Fokus utama adalah pada penafsiran ayat-ayat tentang khusyuk dan implementasinya dalam kehidupan Muslim. Syaikh Zuhayli menekankan bahwa khusyuk bukan hanya tentang ketenangan fisik dalam ibadah, tetapi juga melibatkan ketundukan total kepada Allah SWT dan kesadaran akan konsekuensi pengingkaran. Beliau menggambarkan khusyuk sebagai aspek fundamental dalam ibadah yang mencakup keterlibatan hati dan pikiran secara menyeluruh, serta peringatan tentang bahaya tidak tunduk kepada Allah. Penafsiran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah umat Islam, mendorong kesadaran spiritual yang lebih tinggi, dan memperdalam hubungan dengan Allah SWT dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.</p> Khoirudin Tamimi, Muhamad Amrulloh, Edy Wirastho Copyright (c) 2025 Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_januari25_01 Mon, 06 Jan 2025 00:00:00 +0700 Konsep Makanan Halal, Thayyib, dan Haram dalam Al-Qur’an Menurut Tafsir Asy-Sya’rawi https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_januari25_02 <p>Allah menegasakan di dalam Al quran agar manusia mengkonsumsi makanan yang halal lagi baik dan juga bergizi (halalan thayyiban), sedangkan dalam hal haram maka, manusia diwajikan sejauh mungkin untuk meninggalkannya, Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam konsep makanan halal dan thayyib serta menguraikan makna dan unsur yang terkandung dalam konsep halal dan thayyib menurut tafsir Asy-Sya’rawi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode penafsiran tematik. Hasil penelitian ini menurut tafsir Asy-Sya'rawi pada ayat Al-Baqarah ayat 168 menyatakan bahwa pentingnya menjaga kehalalan dan kebaikan makanan yang dikonsumsi. Pada ayat An-Nahl ayat 114 memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep halal dalam Islam. Beliau menjelaskan bahwa halal bukan hanya terkait dengan makanan, tetapi juga dengan segala aspek kehidupan. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani dengan memakan makanan halal dan thayyib, serta mensyukuri nikmat Allah SWT dengan cara yang benar. Asy-Sya’rawi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makanan haram terbagi menjadi dua kategori utama yaitu haram li dzatihi (haram karena zatnya) dan haram li ghairhi (haram karena sebab lain)</p> Imam Azis Syaifullah, Akhmad Sulthoni, Akhmadiyah Saputra Copyright (c) 2025 Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_januari25_02 Mon, 06 Jan 2025 00:00:00 +0700 Rasionalisme Sebagai Cabang Filsafat dan Pengaruhnya pada Tafsir Al-Manar https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_jan25_03 <p>Rasionalisme merupakan bagian dari masyarakat modern, di mana sistem berpikir ini memang dicetuskan di dunia Barat oleh René Descartes yang ditasbihkan sebagai ‘bapak filsafat modern’. Di dunia Islam, rasionalisme sudah berkembang sendiri tanpa dipengaruhi oleh filsafat Yunani yang dimulai dari mazhab <em>nahwu </em>(kebahasaan). <em>Tafsîr al-Manâr</em> merupakan salah satu tafsir yang ditulis oleh mufasir abad modern, yaitu Muḥammad ‘Abduh dan Rasyid Riḍâ, di mana keduanya disebut sebagai tokoh yang melandaskan setiap argumentasinya melalui pemahaman yang rasional.&nbsp; Artikel ini akan membahas secara kritis bagaimana rasionalisme Muhammad ‘Abduh dan Rasyid Riḍā mempengaruhi setiap uraian pemaknaan ayat-ayat al-Qur’an di dalam <em>Tafsîr al-Manâr</em>.</p> <p>&nbsp;</p> Ida Zulfiya Copyright (c) 2025 Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_jan25_03 Mon, 06 Jan 2025 00:00:00 +0700 Telaah Pelajaran dari Mukjizat Nabi Isa Dalam Surat Maryam Ayat 26-36 https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_jan25_04 <p>The stories or tales contained in the Qur'an are stories that are studied as knowledge so that you can learn from each story, then gain knowledge for mankind and so that you can increase your understanding of every historical event. So the story in the Qu’ran becomes one of the other mediations to provide guidance. The aim of this research is to reveal the interpretation of Al-Mishbah in the story of Maryam and Isa contained in Surah Maryam verses 26-36. This type of research is library research. Data collection uses library research methods (library study) and documentation and then analyzed descriptively. The results of this research show that: 1) By knowing in general the miracles of the Prophet Isa contained in the Al-Qur'an. 2) examine the lessons from the story of Maryam and the Prophet Isa in Surah Maryam verses 26-36. 3) As well as analyzing and studying lessons from Surah Maryam verses 26-36 in Tafsir Al-Mishbah.</p> <p>&nbsp;</p> Taufik Hidayat, Farhan Masyrury Copyright (c) 2025 Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_jan25_04 Mon, 06 Jan 2025 00:00:00 +0700 Konsep Munasabah dan Signifikasinya Dalam Penafsiran Al-Qur'an https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_jan25_05 <p>Artikel ini membahas konsep <em>munasabah</em> dan signifikansinya dalam penafsiran Al-Qur’an. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena yang terkait dengan konsep <em>munasabah</em> dalam tafsir Al-Qur'an dengan menggunakan studi literatur kepustakan(library research). Munasabah merupakan konsep kunci dalam penafsiran Al-Qur'an yang berfungsi untuk menghubungkan keterkaitan antar ayat, sehingga memungkinkan penafsir menggali makna yang lebih dalam dan akurat. Dapat disimpulkan bahwa melalui pemahaman munasabah, penafsir dapat mengidentifikasi berbagai jenis keterkaitan, seperti tematik, retorika, dan kontekstual, yang membantu mengurangi kesalahpahaman dan memperkuat koherensi ajaran. Banyak penafsir juga menekankan bahwa prinsip munasabah sangat relevan dalam menghadapi tantangan zaman modern. Misalnya, penafsiran yang responsif terhadap isu-isu sosial, politik, dan ekonomi saat ini diperlukan agar ajaran Al-Qur'an dapat diterapkan secara efektif dalam konteks yang berubah.</p> Miftahul Jannah, Syabuddin Syabuddin Copyright (c) 2025 Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_jan25_05 Wed, 08 Jan 2025 00:00:00 +0700 Kiat-Kiat Mencapai Khusyuk Salat Perspektif Surat Al Mu’minun Ayat 1 dan 2 https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_jan25_06 <p>Penelitian ini merupakan hasil analisis konsep khusyuk dalam ibadah salat yang terkandung dalam Surat Al Mu’minun ayat 1 dan 2. Dalam pelaksanaan salat bukan hanya sekedar melafalkan bacaan dan gerakan yang sesuai penduan saja. Kehadiran hati akan mengantarkan pada tingkat khusyuk sebagai inti dari pelaksanaan ibadah. Untuk mencapai khusyuk salat perlu adanya ikhtiyar dan kiat-kiat yang sesuai dengan panduan. Hasil penelitian ini melahirkan kiat-kiat khusyuk sesuai dengan panduan perspektif al Qur’an dalam Surat Al Mu’minun ayat 1 dan 2, yaitu menghadirkan hati dalam pelaksanaannya, memahami makna dari gerakan dan bacaan salat, mengagungkan Allah sebagai dzat yang disembah dalam salat, memiliki rasa takut terhadap kebesaran dan keagungan Allah, mengharap semua ibadahnya khususnya salat diterima oleh Allah. Dengan demikian khusyuk hadir sebagai jawaban dan penenang hati bagi setiap orang yang melaksanakan salat tanpa mengabaikan syarat dan rukun yang telah ditetapkan oleh syari'at.</p> Ajeng Vidia Ahyana, Salim Ashar Copyright (c) 2025 Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_jan25_06 Sat, 25 Jan 2025 00:00:00 +0700