Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly <div>ISSN (Cetak): 2830-3865</div> <div>ISSN (Online): 2828-9331</div> <div>Jurnal Ushuluddin terbitan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang bekerjasama dengan Lembaga Penerbitan dan Jurnal Ilmiah (LPJI) IAIBAFA. Jurnal Ushuluddin berisi hasil penelitian keushuluddinan (ilmu dasar Islam). Fokus utama Jurnal Ushuluddin meliputi: Kajian Alquran dan Tafsir, Hadis, Akidah, Pemikiran Islam dan Tasawuf.</div> <div>Jurnal Ushuly adalah jurnal akses terbuka, diterbitkan dua kali setahun (April dan Oktober).</div> <div><strong>Alamat Penerbit</strong>: KH. A. Wahab Hasbulloh Street Gg. II No. 120 A Tambakberas Jombang Jawa Timur, Phone. (0321) 855530, Fax. (0321) 855530, Email: <a href="https://mail.google.com/mail/" target="_blank" rel="noopener">jurnalushuly@gmail.com</a></div> Fakultas Ushuluddin dan Lembaga Penerbitan Jurnal Ilmiah Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang en-US Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin 2830-3865 Eksistensi Kecerdasan Akal Dalam Al-Qur’an https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_juli24_02 <p>Ada tiga fokus permasalahan dalam penelitian ini, yakni: (1) &nbsp;bagaimana eksistensi kecerdasan akal perspektif Tafsir Al-Manar?, (2) bagaimana penafsiran ayat-ayat al-Qur’an tentang konsep dan fungsi keberadaan akal menurut Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar?, (3) bagaimana kontribusi akal karya Muhammad Abduh dalam tafsir ayat-ayat tentang akal?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kecerdasan dan proses akal dalam mengkonsep dan berfungsi atas perwujudannya serta penafsiran dan kontribusi Muhammad Abduh dalam ayat-ayat tentang akal. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik analisis data dilakukan dengan menetapkan tokoh yang dikaji, menginventaris dan menyeleksi data, mengklasifikasi dan mengkaji, menganalisis kemudian menyimpulkan. Pendekatan kualitatif ini menerapkan pendekatan deskriptif-analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan, (1) kecerdasan intelektual sangatlah penting untuk terus dikembangkan dan tingkatkan sehingga dapat existere dalam keberlangsungan hidup manusia, bahkan menurut Muhammad Abduh, perbedaan manusia tidak lagi ditentukan oleh ketakwaannya, tetapi oleh kekuatan akalnya. (2) Akal juga berfungsi sebagai instrumen yang dapat membedakan mana perkara yang baik dan buruk, dalam memahami rahasia-rahasia dari hukum serta faidah yang telah disyari’atkan oleh Allah SWT sehingga dapat menjadi muslim yang kaffah. (3) Akal dapat mengetahui adanya Tuhan dan sifat-sifat Allah SWT.</p> Farhan Masrury Afifah Wardah Copyright (c) 2024 Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin 2024-07-03 2024-07-03 3 2 102 121 10.52431/ushuly.v3i2.2762 Konsep Munasabah Surat Al-Jumu’ah dalam Kitab Tafsîr Al-Munîr Karya Wahbah Az-Zuhaili https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_juli24_03 <p>The study of <em>Munasabah</em> science of the holy Qur'an is needed in the interpretation of the Qur'an to show the compatibility between sentences in one verse to the next. This study aims to understand how the interpretation of Surah <em>al-Jumu'ah</em> in <em>Tafsîr al-Munîr</em>, as well as to know the application and Munasabah concept of surah <em>al-Jumu'ah</em> in <em>Tafsîr al-Munîr</em>. This study is a literature study with a descriptive analytical approach.The primary data sources is the book of <em>Tafsîr al-Munîr</em> by Wahbah az-Zuhaili. While the secondary data sources are tafsir books and other books that have the relevance discussion with this research. The approach used in this research is <em>maudhû'i</em> (Thematic) approach in a surah used literature research.The interpretation of surah <em>Al-Jumu'ah </em>in <em>tafsîr al-Munîr</em> begins by collecting the verses into 3 parts, they are: &nbsp;verse 1-4, verse 5-8, verse 9-11. In interpreting the verses of the holy Qur’an he did not forget to include the hadiths to reinforce the discussion. Munasabah Concept Analysis in Surah <em>Al-Jumu'ah</em> in <em>Tafsîr al-Munîr</em> consists of 2 kinds of parts, which are: 1. Munasabah between surah: a. Munasabah between surah <em>al-Jumu'ah</em> with the previous surah, which is surah <em>Ash-Shaff</em>, b. Munasabah between surah <em>al-Jumu'ah</em> with the next surah, namely surah <em>al-Munâfiqûn.</em> 2. Munasabah between verses: a. Munasabah between verses 1 to 4 and verses 5 to 8, b. <em>Munasabah</em> between verses 5 to 8 and verses 9 to 11.</p> Ipmawan Muhammad Iqbal Rizky Pratama Putra Siti Rokhani Copyright (c) 2024 Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin 2024-07-01 2024-07-01 3 2 122 137 10.52431/ushuly.v3i2.2807 Pluralitas & Pluralisme Agama Dalam QS. Al-Baqarah Ayat 62 Perspektif Double Movement Fazlu Rahman https://jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/ushuly/article/view/ushuly_juli24_01 <p><strong>Abstrak:</strong> Kemajemukan adalah fenomena yang tidak dapat dihindari karena eksistensinya yang melekat dipelbagai aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan beragama, sehingga dikenal istilah pluralitas Agama yang didukung legitimasi Al-Qur’an. Namun seiring berjalannya waktu, dinamika penafsiran yang didukung kondisi sosio-historis masyarakat menjadikan ayat pluralitas sebagai landasan isu pluralisme Agama dengan berbagai factor yang menguatkan argument relevansi antara ayat pluralitas dengan isu pluralism agama. <br />Berangkat dari transisi atau pergeseran makna pluralitas menjadi pluralisme agama dengan pendekatan teori <em>Double Movement </em>Fazlu Rahman, maka pertanyaan yang perlu dibahas dalam pembahasan ini adalah Bagaimana proses pemaknaan &amp; penafsiran QS. Al-Baqa&gt;rah Ayat 62 perspektif teori <em>Double Movement</em>? Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan <em>library research</em>, Teknik pengumpulan data dengan proses dokumentasi dan dianalisis dengan teknik deskriptif analitik. <br />Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tunas pergeseran makna pluralitas menjadi pluralisme agama disinyalir mulai muncul di penafsiran mufassir era kontemporer, diantaranya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha dalam <em>Tafsir al-Mannar, </em>lantas menjadi pondasi dasar dan dikembangkan oleh para pemikir kontemporer seperti Djohan Efendi, Abdul Moqsith Ghazali, Ulil Abshar Abdala dan Nurcholis Majid. Sedangkan faktor pergeseran makna tersebut dipengaruhi beberapa factor internal diantaranya: adanya lafadz <em>musytarak, dhamir, naskh Mansukh, qira’at </em>dan gramatika, serta faktor eksternal, seperti: akidah mufassir, perbedaan kritik <em>sanad </em>dan <em>matan, </em>madzhab, kondisi geografis dan konteks social politik lainnya.</p> Fauziah Wahzuni Moch. Nurcholis Copyright (c) 2024 Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin 2024-07-03 2024-07-03 3 2 89 101 10.52431/ushuly.v3i2.2727