Pluralitas & Pluralisme Agama Dalam QS. Al-Baqarah Ayat 62 Perspektif Double Movement Fazlu Rahman
DOI:
https://doi.org/10.52431/ushuly.v3i2.2727Keywords:
Pluralitas, Pluralisme, Fazlu Rahman, Double MovementAbstract
Abstrak: Kemajemukan adalah fenomena yang tidak dapat dihindari karena eksistensinya yang melekat dipelbagai aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan beragama, sehingga dikenal istilah pluralitas Agama yang didukung legitimasi Al-Qur’an. Namun seiring berjalannya waktu, dinamika penafsiran yang didukung kondisi sosio-historis masyarakat menjadikan ayat pluralitas sebagai landasan isu pluralisme Agama dengan berbagai factor yang menguatkan argument relevansi antara ayat pluralitas dengan isu pluralism agama.
Berangkat dari transisi atau pergeseran makna pluralitas menjadi pluralisme agama dengan pendekatan teori Double Movement Fazlu Rahman, maka pertanyaan yang perlu dibahas dalam pembahasan ini adalah Bagaimana proses pemaknaan & penafsiran QS. Al-Baqa>rah Ayat 62 perspektif teori Double Movement? Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan library research, Teknik pengumpulan data dengan proses dokumentasi dan dianalisis dengan teknik deskriptif analitik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tunas pergeseran makna pluralitas menjadi pluralisme agama disinyalir mulai muncul di penafsiran mufassir era kontemporer, diantaranya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Mannar, lantas menjadi pondasi dasar dan dikembangkan oleh para pemikir kontemporer seperti Djohan Efendi, Abdul Moqsith Ghazali, Ulil Abshar Abdala dan Nurcholis Majid. Sedangkan faktor pergeseran makna tersebut dipengaruhi beberapa factor internal diantaranya: adanya lafadz musytarak, dhamir, naskh Mansukh, qira’at dan gramatika, serta faktor eksternal, seperti: akidah mufassir, perbedaan kritik sanad dan matan, madzhab, kondisi geografis dan konteks social politik lainnya.
Downloads
References
Armayanto, Harda. “Membangun Kerukunan Dalam Bingkai Pluralisme Agama: Analisis Gagasan Pemikir Muslim Kontemporer.” JURNAL SOSIOLOGI AGAMA INDONESIA (JSAI) 5 (2024).
Baginda Sitompul, Mega Simanjuntak, Nurita Nainggolan, Rostiar Simorangkir, and Selvia Pasaribu. “MERAWAT KEBERSAMAAN DI TENGAH PLURALITAS AGAMA TANPA MENINGGALKAN AGAMA YANG DIANUT.” Pediaqu 3 (2024).
Firmansyah, Beta. “APLIKASI TEORI DOUBLE MOVEMENT FAZLU RAHMAN TERHADAP HUKUM MEMILIH PEMIMPIN NON-MUSLIM.” USHULUNA 5 (2019).
Ghazali, Abd. Moqsith. Argumen Pluralisme Agama. Depok: KataKita, 2009.
Hakim, Ahmad Zainuri & Luqman Al. “Pemikiran Gus Dur Dalam Kehidupan Pluralitas Masyarakat Indonesia,.” ISLAMIKA INSIDE: Jurnal Keislaman dan Humaniora 7 No. 2 (2021).
Husaini, Adian. Pluralisme Agama: Haram, Fatwa MUI Yang Tegas Dan Tidak Kontroversial. jakarta Timur: Pustaka AL-Kautsar, 2005.
M. Adib fuadi Nuriz, Dkk. “Problem Pluralisme Agama Di Indonesia (Telaah Kritis Pemikiran Prof. Harun Nasution).” Kalimah 19 (2021).
Muh. Salam, Andi Abdul Hamzah. “Tafsir Kebebasan Beragama Dalam Surah Al_Baqarah Ayat 62: Suatu Analisis Kritis Terhadap Tafsir Al-Manār.” Tafsere 10 (2922).
Rizqi, Muhammad Taufiqurrahman & Sofan. “Konsep Pluralisme Agama Dalam Al-Qurán.” Manarul Qur’an: Jurnal Studi Islam 21 No. 2 (2021).
Wahzuni, Fauziah. “TRANSFORMASI PENAFSIRAN QS. AL-BAQ>A>RAH AYAT 62 (Studi Historis Pergeseran Makna Pluralitas Dan Pluralisme Agama Perspektif Fazlur Rahman).” Institut Agama Islam Bani Fattah, 2024.