Etika Sufistik Dalam Pemikiran Muhammad Nursamad Kamba
DOI:
https://doi.org/10.52431/tafaqquh.v13i1.3436Keywords:
Tasawuf, Etika Sufistik, Muhammad Nursamad KambaAbstract
This research aims to explore reflectively the Sufistic ethical thinking of Muhammad Nursamad Kamba as part of the modern Sufism movement where the focus of the study is more emphasised on the social-humanitarian ethical dimension. This type of research is a document study conducted by collecting data from primary sources in the form of Kamba's books, and secondary sources in the form of journals, books, and related website articles. The results of this research are: Sufistic ethics in Kamba's thought begins with the application of the principle of independence in religion by accessing divine values directly without being hindered by religious authorities who give birth to formal laws. After that, Kamba makes the principle of ‘to be god is to do good’ a fundamental foundation in religion. Thus, the tendency towards the moral dimension will be very dominant in the life of a Muslim. That doing good is solely because Allah is the Most Good. There is no sense of selfishness, riya', pride, ujub, and so on. His life is only to nurture fellow creatures of Allah because he sees Allah in other creatures. This style of thinking includes two ethical concepts at once, namely individual ethics in the form of upholding obligations to God, and social ethics in the form of efforts to reflect divine values in the behaviour of kindness and love.
Penelitian ini hendak mengeksplorasi secara reflektif pemikiran etika sufistik Muhammad Nursamad Kamba sebagai bagian dari gerakan tasawuf modern dimana fokus kajiannya lebih ditekankan pada dimensi etik sosial-kemanusiaan. Jenis penelitian ini adalah studi dokumen yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari sumber primer berupa buku karya Kamba, dan sumber sekunder berupa jurnal, buku, dan artikel website terkait. Hasil dari penelitian ini adalah: etika sufistik dalam pemikiran Kamba dimulai dengan penerapan prinsip kemandirian dalam beragama dengan mengakses nilai ketuhanan secara langsung tanpa terhalangi oleh otoritas keagamaan yang melahirkan hukum-hukum formal. Setelah itu, Kamba menjadikan prinsip “bertuhan adalah berbuat baik” sebagai landasan fundamental dalam beragama. Dengan demikian, kecenderungan pada dimensi akhlak akan sangat dominan dalam kehidupan seorang muslim. Bahwa berlaku baik adalah semata-mata karena Allah Yang Maha baik. Tidak ada rasa pamrih, riya’, sombong, ujub, dan sebagainya. Hidupnya hanyalah untuk mengayomi sesama makhluk Allah karena melihat Allah dalam diri makhluk yang lain. Corak pemikiran tersebut mencakup dua konsep etik sekaligus, yaitu etika individual berupa penegakan kewajiban kepada Tuhan, dan etika sosial berupa upaya merefleksikan nilai ketuhanan dalam perilaku kebaikan dan cinta.
Downloads
References
Abaza, Mona. “A Profile of an Indonesian Azhari Living in Cairo.” Archipel 52, no. 1 (1996): 31–44. https://doi.org/10.3406/arch.1996.3351.
Abror, Robby Habiba. Tasawuf Sosial: Membeningkan Kehidupan Dengan Kesadaran Spiritual. Yogyakarta: AK Group-Fajar Pustaka Baru, 2002.
Agustiyan, Arif. “Konsep Mahabbah Perspektif Buya Nursamad Kamba.” IAIN Kudus, 2023.
Al-Dahduh, Salman Nashir. Bebas Dari Jerat Dunia, Terj. Lukman Junaidi. Bandung: Pustaka Hidayah, 2020.
Alam, Sarwar. Cultural Fusion of Sufi Islam. Cultural Fusion of Sufi Islam. Lodon and New York: Routledge, 2020. https://doi.org/10.4324/9780429463549.
Anam, Nurul, Sayyidah Syaikhotin, Hasim Asy’ari. “Tasawuf Transformatif Di Indonesia.” Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya 2, no. 2 (2019): 64–75. https://doi.org/doi.org/10.31538/almada.v2i2.337.
Arberry, A.J. Sufism: An Account of the Mystics of Islam. Mineola, New York: Dover Publications, 2002.
Bertens, Kees. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Bruinessen, Martin Van. Kitab Kuning, Pesantern, Dan Tarekat: Tradisi-Tradisi Islam Di Indonesia. Bandung: Mizan, 1999.
Buletin Maiyah Jawa Timur. “Kesahajaan Seorang Mursyid.” 2017.
Fikra, Hidayatul. “Studi Pustaka Sistematis: Mahabah Dalam Tasawuf Kontemporer Perspektif Buya Nursamad Kamba.” Jurnal Riset Agama 1, no. 2 (2021): 354–64. https://doi.org/10.15575/jra.v1i2.14596.
Fitri Rahmawati, Ahmad Shofiyul Himami, Suhartiningsih, Lilik. “Tasawuf Sebagai Terapi Problematika Masyarakat Modern.” IRSYADUNA: Jurnal Studi Kemahasiswaan 1, no. 2 (2021): 131–47. https://doi.org/doi.org/10.54437/irsyaduna.v1i2.290.
Gitosaroso, Muh. “Tasawuf Dan Modernitas (Mengikis Kesalahpahaman Masyarakat Awam Terhadap Tasawuf).” Al-Hikmah 10, no. 1 (2015): 106–21. https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v10i1.550.
Hamka. Mengembalikan Tasawuf Ke Pangkalnya. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1973.
Hamzah, Amir. Metode Penelitian Kepustakaan Library Research (Edisi Revisi). Malang: CV Literasi Nusantara, 2020.
Heck, Paul L. “Mysticism as Morality (The Case of Sufism).” Journal of Religious Ethics 34, no. 2 (2006): 253–86. https://doi.org/doi.org/10.1111/j.1467-9795.2006.00268.x.
Hudatullah, Ahmad, Bambang Qomaruzzaman, and Yumna Yumna. “Pemikiran Nursamad Kamba Tentang Formulasi Tauhid.” Jurnal Riset Agama 3, no. 1 (2023): 68–82. https://doi.org/10.15575/jra.v3i1.19562.
Kadir, Muslim. Ilmu Islam Terapan, Menggagas Paradigma Amali Dalam Agama Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Kamba, Muhammad Nursamad. Kids Zaman Now: Menemukan Kembali Islam. Tangerang: Pustaka Iman, 2018.
———. Mencintai Allah Secara Merdeka. Tangerang: Pustaka Iman, 2020.
Kamba, Muhammad Nursamad dan Sujiwo Tejo. Tuhan Maha Asyik. Tangerang: Pustaka Iman, 2017.
———. Tuhan Maha Asyik 2. Tangerang: Pustaka Iman, 2020.
Krippendorf, Klaus. Content Analysis: An Introduction to Its Methodology. California: Sage Publications, 2004.
Maghribi, Hamdan. “Rekonstruksi Tasawuf Ibn Taimiyyah: Tinjauan Epistemologis.” Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2022. https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20888/1/Disertasi_1900029013_Hamdan_Maghribi.pdf.
Majid, Nurcholis. Islam Agama Peradaban: Membangun Makna Dan Relevansi Doktrin Islam Dalam Sejarah. Jakarta: Paramadina, 2000.
Masburiyah. “Konsep Dan Sistematika Pemikiran Fiqih Sufistik Al-Ghazali.” Nalar Fiqh: Jurnal Kajian Ekonomi Islam Dan Kemasyarakatan 3, no. 1 (2011): 109–30. https://doi.org/doi.org/10.30631/nf.v3i1.1261.
Meier, Fritz. A Book of Etiquette for Sufis”, in Idem, Essays on Islamic Piety and Mysticism, Trans. J. O’Kane. Leiden: Brill, 1999.
Mustofa, Helmi. “Tarekat ‘Virtual’: Sebuah Gagasan Alternatif Bertarekat Dari Muhammad Nursamad Kamba.” Jurnal Kajian Islam Interdisipliner 4, no. 2 (2021): 163–86. https://doi.org/10.14421/jkii.v4i2.1068.
Nasr, Sayyed Hossein. Sufi Essays. Albany: University Of New York Press, 1991.
Nilyati. “Peranan Tasawuf Dalam Kehidupan Modern.” TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin 14, no. 1 (2015): 119–42. https://doi.org/10.30631/tjd.v14i1.24.
Putra, Septian Kurnia. “Zuhud Di Era Modern (Studi Pandangan Dr Muhammad Nursamad Kamba Dalam Buku Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam).” UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2018.
Putri, Endrika Widdia, Amril, Siti Nur Aini. “Konsep Itsar: Telaah Atas Pemikiran Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.” El-Fikr: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam 3, no. 1 (2022): 33–45. https://doi.org/doi.org/10.19109/el-fikr.v3i1.12988.
Ris’an, Rulis. Tasawuf Dan Tarekat: Studi Pemikiran Dan Pengalaman Sufi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
Sadra, Mulla. Al-Hikmah Al-Muta’aliyah Fi Al-Asfar Al-’Aqliyya Al-Arba’ah. Beirut: Dar Ihya’ at-Turas al-Arabiyah, 1981.
Saputra, Prayogi S. “Cak Nun, Syaikh Kamba, Dan Ibnu Arabi.” Caknun.com, 2021. https://www.caknun.com/2021/cak-nun-syaikh-kamba-dan-ibnu-arabi/.
Schimmel, Annemarie. Mystical Dimensions of Islam. Chapel Hill: The University of North Carolina Press, 1978. https://doi.org/10.5771/0506-7286-1978-4-448.
Setiawan, Rahmat. “ETIKA SUFISTIK: Relevansinya Terhadap Pencegahan Krisis Moral.” Dialogia 17, no. 2 (2019): 281–300. https://doi.org/10.21154/dialogia.v17i2.1863.
———. “Etika Sufistik Dalam Pemikiran Ibnu Taimiyyah.” Walisongo Intitusional Repository. Universitas Islam Negeri Walisongo, 2022. https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/22761/1/Disertasi_1500039030_Rahmat_Setiawan.pdf.
Taimiyyah, Ibn. Majmū’ Fatāwā Syaikh Al-Islām Aḥmad Ibn Taimiyyah. Edited by ‘Abd al-Raḥmān. Riyāḍ: Maṭābi‘ al-Riyāḍ, 2004.
Thohir, Umar Faruq. “Tasawuf Sebagai Solusi Bagi Problematika Kemodernan: Studi Pemikiran Tasawuf M . Amin Syukur.” Teologia 24, no. 2 (2013): 43–68. https://doi.org/10.21580/teo.2013.24.2.327.
Tohir, Umar Faruq. “Pemikiran Etika Sufistik Al-Ghazali: Langkah-Langkah Memoderasi Akhlak.” Al-I’jaz : Jurnal Studi Al-Qur’an, Falsafah Dan Keislaman 3, no. 1 (2021): 59–81. https://doi.org/10.53563/ai.v3i1.50.
Wiharto, Mulyo. “Etika.” Forum Ilmiah Indonusa 4, no. 3 (2014): 197–98. https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/view/50.
Wijaya, Nur Rahmad Yahya, and Rasuki. “Konsep Tasawuf Perspektif Neo-Sufisme.” Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman 10, no. 1 (2022): 77–100. https://doi.org/10.52185/kariman.v10i1.225.
Yazaki, Saeko. Morality in Early Sufi Literature. The Cambridge Companion to Sufism. Cambridge: Cambridge University Press, 2014. https://doi.org/10.1017/CCO9781139087599.006.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Adhimas Alifian Yuwono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Pemberitahuan Hak Cipta
- Seluruh materi yang terdapat dalam situs ini dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi situs web ini untuk keperluan komersil tanpa persetujuan dewan penyunting jurnal ini.
- Apabila anda menemukan satu atau beberapa artikel yang terdapat dalam Tafaqquh: Jurnal penelitian dan kajian Keislaman yang melanggar atau berpotensi melanggar hak cipta yang anda miliki, silahkan laporkan kepada kami, melalui email pada CONTACT.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA).
- Semua Informasi yang terdapat di Tafaqquh: Jurnal penelitian dan kajian Keislaman bersifat akademik. Tafaqquh: Jurnal penelitian dan kajian Keislaman tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi karana penyalah gunaan informasi dari situs ini.