Pendekatan ABCD Dalam Pemanfaatan Potensi Alam Untuk Ekonomi Alternatif Melalui Pengolahan Singkong di Desa Jadi, Semanding, Tuban
DOI:
https://doi.org/10.52431/abdimasy.v4i2.3977Keywords:
Singkong, ABCD, pemberdayaan masyarakat, inovasi pangan, ekonomi lokalAbstract
Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan sumber daya alam, khususnya di sektor pertanian. Salah satu komoditas potensial adalah singkong, tanaman yang mudah tumbuh dan kaya karbohidrat. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini berfokus di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani lahan kering. Melalui pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), kegiatan ini bertujuan memetakan dan mengembangkan aset lokal, terutama potensi singkong. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam terhadap masyarakat serta perangkat desa. Hasil kegiatan berupa inovasi produk olahan singkong, yaitu Singkong Karamel dan Kerupuk Seblak Sandariyah (SeblaKriyah), yang tidak hanya menambah variasi pangan lokal, tetapi juga berpotensi menjadi sumber ekonomi alternatif. Pendekatan ABCD terbukti meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aset yang dimiliki, mendorong kreativitas, serta memperkuat partisipasi sosial dalam pembangunan ekonomi desa secara mandiri dan berkelanjutan.



